MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja
Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi
manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah
lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi,
dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
INPUT
Data Internal perusahaan
merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data
menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM),
material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses produksi secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi
perawatan, dan lain-lain. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal
dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data
menjadi informasi yang berguna.
Contoh data eksternal adalah data
pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data
ini biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal
hingga akhir proses. Data awal ini dapat diperoleh sejak awal perusahaan
berdiri maupun pada saat proses produksi berlangsung, kemudian data-data yang
diperlukan didokumentasikan ke dalam sebuah database. Namun, apakah kita bisa
mendefinisikan data apa saja yang perlu kita catat ke dalam sebuah database?
Oleh karena abstrak dan banyaknya data yang harus didokumentasi, maka kita
harus bisa mendefinisikan tujuan akhir dari informasi yang hendak kita buat.
Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus memberikan pedoman kepada pihak manajemen
informasi untuk membuat sebuah sistem informasi yang dikehendaki. Setelah itu,
pihak manajemen informasi dapat memutuskan untuk mengumpulkan data yang seperti
apa untuk dapat menghasilkan informasi seperti yang diharapkan oleh pihak
eksekutif.
PROSES
Proses pengolahan data menjadi
informasi selalu diidentikkan dengan Database Management System (DBMS). DBMS
ini identik dengan manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi,
kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai, bertujuan agar dalam
penggunan informasi tidak terjadi kekeliruan.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran
data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta
penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk
memudahkan pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input,
pengolahan data menjadi informasi memerlukan proseskhusus dengan menggunakan
metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang bersangkutan.
Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif,
pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.
OUTPUT
Informasi yang dihasilkan dari
hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan beberapa subsistem.
Dalam hal ini, penulis mengklasifikasikan output data menjadi 3 bagian yaitu
persediaan, produksi dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan
unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
0 komentar:
Post a Comment